Efek Buruk Perilaku Konsumtif Masyarakat Berlebih Terhadap Lingkungan

sumber gambar : http://ilmulingkungan.com/

Perilaku konsumtif adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Masyarakat Indonesia memang sudah dikenal sebagai masyarakat konsumtif. Saat barang-barang yang dimiliki masih berfungsi, tetapi ketika produk terbaru keluar maka terdapat kecenderungan untuk membeli produk baru. Dasarnya adalah mengikuti perkembangan zaman atau trend yang sedang berlangsung dimasyarakat. Budaya konsumtif yang mendarah daging khususnya di Indonesia pada saat ini bisa jadi merupakan dampak jangka panjang dari kebiasaan-kebiasaan hedonistik yang dimiliki oleh generasi sebelum kita, atau mungkin juga terjadi akibat kurangnya rasa peduli sebagian besar masyarakat terhadap akibat negatif yang ditimbulkan dari budaya tersebut. Apalagi, Mayoritas penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa telah menerapkan gaya hidup tersebut.

Hal ini tidak dapat dianggap sepele, perilaku konsumtif masyarakat tersebut secara tidak langsung membawa efek buruk terhadap lingkungan. Contohnya seperti yang lazim kita lihat, akibat perilaku konsumtif berlebihan di masyarakat, dimasa ini satu keluarga bisa memiliki lebih dari 3 jenis transportasi pribadi, yang tentunya transportasi pribadi tersebut akan menghasilkan semakin banyak polusi yang menghasilkan dampak buruk bagi alam. Bayangkan, jumlah polutan zat-zat berbahaya seperti Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO₂) akan bertebaran diudara dan bercampur dengan Oksigen (O₂) yang harusnya kita hirup. Hal tersebut tentu amat sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan dan dapat menjadi penyebab utama pencemaran udara. Tidak hanya itu, semakin banyak transportasi pribadi yang dimiliki masyarakat tentu akan membuat angka kemacetan semakin meningkat pula.

Kemacetan yang semakin sering terjadi di Indonesia ( via : Okezone.com )

Belum lagi perilaku konsumtif mendorong masyarakat untuk menggunakan Air Conditioner (AC) sebagai pendingin ruangan. Tak jarang kita jumpai AC telah digunakan di gedung perkantoran dan di rumah-rumah masyarakat. Bahkan, dalam satu gedung saja bisa terdapat puluhan AC didalamnya.  Seperti yang kita ketahui AC mengandung Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC) yang sangat berbahaya. Gas CFC yang keluar akan langsung membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) dan kita kenal sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet matahari. Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon (O3), maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. Karena lapisan ozon berlubang, maka sinar ultraviolet matahari langsung menembus dan masuk ke bumi. Sifat sinar ultraviolet memiliki radiasi tertinggi di antara spektrum sinar-sinar yang lain, sehingga bisa mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, terjadinya mutasi genetik, menyebabkan terjadinya kanker kulit, terbakarnya retina mata, serta matinya ganggang dan mikroorganisme.

AC yang digunakan dalam sebuah gedung bangunan

Sungguh amat disayangkan, Pesatnya kemajuan teknologi yang diharapkan dapat menyelesaikan berbagai macam permasalahan justru menimbulkan permasalahan baru yang sangat berbahaya.

Untuk mengurangi dampak buruk akibat perilaku konsumtif berlebih, kita sebagai Masyarakat perlu melakukan hal-hal sebagai berikut       :

• Memproritaskan kebutuhan
• Tidak membeli barang diluar kebutuhan hanya untuk mengikuti trend semata.
• Sadar akan dampak buruk yang diakibatkan oleh perilaku konsumtif
• Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi
• Menggunakan transportasi umum
• Senantiasa bersyukur atas apa yang dimiliki
• Dll.

http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/

Ditulis oleh Raudhatul Jannah