BKKBN · nature

Aku Rindu Indonesiaku Yang Dulu

hutan riau dulu.jpg
Hutan di Riau zaman dahulu ( https://id.wikipedia.org/wiki/Riau )

Betapa bangganya menjadi bagian dari penduduk Indonesia. Bagaimana tidak, Negeri ini bagaikan surga dunia yang menyimpan begitu banyak keindahan dan kekayaan alam disetiap bentang wilayahnya. Tiap angin yang berhembus pasti membawa ketenangan, ekosistem yang sangat terjaga dan masyarakatnya yang tentram sungguh merupakan anugerah yang tidak ternilai.

Tapi itu dulu. .  .

Sebelum masyarakatnya sendiri merusak dan mensabotase hasil alam yang ada di Indonesia. Deforestasi jadi perkara umum. Penebangan hutan terjadi dimana-mana, kebakaran hutan sudah menjadi hal yang biasa,  Keseimbangan alampun sudah menjadi tanda tanya.

hutan riau kini.jpg
Hutan di Riau kini ( http://riauheadline.com/view/Lingkungan/18002/Pangdam-I-BB-Ajukan-Drone-Pantau-Karhutla-di-Riau.html )

Mengapa Hal Tersebut Bisa Terjadi ?

Masalah lingkungan dan Kelestarian alam terjadi karena aktifitas manusia yang beranggapan bahwa mereka dapat memanfaatkan lingkungan sesuai yang diinginkannya. Dibawah ini merupakan beberapa alasan mengapa kerusakan lingkungan bisa terjadi :

  1. Pertumbuhan Penduduk
data pendudk.png
Indonesia posisi keempat jumlah negara dengan penduduk terbanyak di dunia.

Pertambahan jumlah penduduk dapat mengakibatkan terjadinya defersifikasi mata pencaharian penduduk dan pertambahan kebutuhan penduduknya, maka hal ini berakibat semakin sulitnya pengontrolan terhadap pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia di dalam lingkungan. Salah satu dampak langsung dari pertumbuhan penduduk ini adalah terjadinya kemiskinan. Adanya kemiskinan ini secara tidak langsung juga memberi sumbangan terhadap kerusakan lingkungan hidup. Beberapa masalah yang berkaitan antara tingkat kemiskinan dan tingkat kerusakan lingkungan diantaranya adalah lahan tempat tinggal.

Penduduk miskin yang terdesak akan mencari lahan-lahan kritis atau lahan-lahan konservasi sebagai tempat pemukiman. Lahan-lahan yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan penyangga atau mempunyai fungsi konservasi tersebut akan kehilangan fungsi utamanya. Hal tersebut diakibatkan oleh terjadinya ketidak seimbangan lingkungan. Contohnya, saat saya menjadi fasilitator di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan, Saree, Aceh. Saya menjadi saksi pengalihan fungsi sebagian lokasi hutan yang seharusnya ditumbuhi pepohonan malah ditanami pisang oleh penduduk sekitar untuk menyokong perekonomian mereka. Akibatnya, saat musim penghujan longsor pun tak dapat dielakkan karena tumbuhan pisang tidak memiliki akar kuat yang mampu menahan longsor. Sungguh amat disayangkan.

Hal berikutnya yang menjadi masalah adalah lapangan pekerjaan. Semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula penduduk yang menganggur dan tidak mendapat lapangan pekerjaan. Akibatnya, mereka merambah kawasan-kawasan yang dilindungi ( misalnya : hutan lindung ) untuk mengambil hasil alamnya. Hal itu tentu akan menyebabkan keseimbangan alam terganggu, kawasan yang harusnya dilindungi justru dirusak tanpa izin. Selanjutnya, kemiskinan menyebabkan masyarakat Indonesia belum sampai pada kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian alam. Sebagian besar penduduk Indonesia masih belum menyadari pentingmya lingkungan dan akibat buruk apa yang akan terjadi jika lingkungan bermasalah.

2. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK )                                       

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan IPTEK juga ikut mendorong terjadinya kerusakan lingkungan. Dengan IPTEK, lingkungan dapat di eksploitasi sesuai dengan kehendak dan kemauan manusia. Pesatnya kemajuan IPTEK terus membuat indonesia berfikir maju tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Padahal, jika masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan IPTEK dengan baik, bukan tidak mungkin masyarakat Indonesia dengan ilmu pengetahuannya yang sangat luar biasa dapat menciptakan teknologi yang ramah lingkungan serta berdaya guna untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam di Indonesia, bukan malah merusak.

Lalu Hal Apa Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencegah Kerusakan Alam dan Lingkungan ?

Upaya pencegahan kerusakan alam dan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat harus bahu-membahu dalam upaya pelestarian alam.

Wujud Peran Pemerintah Dalam Pelestarian Alam Dapat Dilakukan Dengan Cara  :

  1. mengadakan pelatihan keterampilan dasar bagi masyarakat untuk efektivitas upaya penanggulangan kerusakan lingkungan dan membantu individu dan masyarakat untuk mengembangkan keterampilannya agar tidak disalah gunakan lagi.
  2. Memupuk kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan hidup dan permasalahannya, melalui penyuluhan terhadap individu atau masyarakat.
  3. Membuat perangkat pengelolaan kelestarian lingkungan di setiap desa.
  4. Pemerintah membantu menyediakan dana untuk memperbaiki lingkungan yang telah lebih dahulu rusak.
  5. Membuat aturan tertentu dan memberikan sanksi hukum yang tegas bagi siapapun yang melanggar, dll.

Peran Masyarakat Yang Tidak Kalah Penting Dapat di Wujudkan Dengan    :

  1. Menyadari pentingnya kelestarian alam dan lingkungan dan akibat buruk jika lingkungan tidak dijaga.
  2. Mengatur kehidupan agar lebih terencana dan memiliki persiapan yang matang dengan mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dari BkkbN, agar dapat mengurangi pertumbuhan penduduk
  3. Mengikuti kegiatan padat karya agar lebih berdaya guna dan memiliki keterampilan tertentu, dll.

Aksi Nyata Untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan Lebih Lanjut Yang Dapat Dilakukan Pemerintah dan Masyarakat Adalah Dengan    :

  1. Daur ulang limbah anorganik
  2. Menggunakan kendaraan bermotor sesuai kebutuhan
  3. Menghemat air bersih
  4. Penebangan hutan dilakukan dengan sistem tebang pilih dan sesuai kebutuhan
  5. Reboisasi atau penanaman hutan kembali
  6. Menghemat energi dan listrik
  7. Buang sampah pada tempatnya, dll.

 

Dengan merusak alam sekitar berarti kita juga merusak diri sendiri, karena manusia adalah bagian dari alam. Jadi, ayo sama-sama jaga lingkungan kita!

 

http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/

Ditulis oleh Raudhatul Jannah

36 tanggapan untuk “Aku Rindu Indonesiaku Yang Dulu

  1. Rindu banget sama suasana alam jaman dulu, pagi-pagi yang dihirup udara segar bukan asap kendaraan, sekarang mah pagi aja udah macet jalanan

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar