BKKBN · Experience · nature

Alam Telah Memberi, Mengapa Kita Tega Merusak ?

IMG_3246.JPG
Foto saat menjadi fasilitator yang memfasilitasi siswa/i se-Aceh tentang Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup.

Di awal Januari 2016 lalu, saya dan teman-teman lain yang masuk dalam kategori juara 3 besar, Harapan I, Juara Favorit, dan Juara kategori persahabatan Duta Peduli Rimba Aceh diundang untuk menjadi Fasilitator Pendidikan Lingkungan Hidup dalam kegiatan Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup bagi siswa SMA di Aceh. Acara tersebut bertempat di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan, Kota Saree, Aceh Besar.

Kami melakukan sangat banyak kegiatan disana. Diantaranya bermain games, menanam pohon, tanya jawab, tracking, dan banyak kegiatan lainnya. Namun yang paling menyita perhatian saya adalah ketika pemateri mengumpulkan kami dan memberi kami suatu pertanyaan dengan tiga opsi pilihan jawaban. Pertanyaan yang diberikan sangatlah sederhana, yaitu :

Dari tiga pilihan berikut, manakah yang lebih dominan ?

    1. Kita ( Manusia ) hidup bergantung pada alam.
    2. Alam yang hidupnya bergantung pada kita ( Manusia ).
    3. Manusia dan alam saling beterkaitan satu sama lainn.                                                        

Jawaban yang diterima pun beragam. Ada yang menjawab bahwa manusia yang bergantung pada alam dengan alasan bahwa manusia tak bisa hidup tanpa oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan dan manusia juga memerlukan konsumsi nabati. Adapula yang beranggapan bahwa manusia dan alam saling beterkaitan satu sama lain dikarenakan manusia membutuhkan alam untuk terus dapat menjalani kehidupan dan alam juga membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Yang mengejutkan ialah tak ada satu orangpun yang memilih opsi kedua yaitu alam yang hidupnya bergantung pada manusia. Seluruh peserta sadar bahwa pada hakikatnya kebutuhan manusia terhadap alamlah yang lebih dominan. Lalu muncul lagi sebuah pertanyaan :

Jika manusia sadar bahwa kebutuhannya terhadap alam lebih dominan, mengapa perilaku manusia sekarang ini mencerminkan hal yang sebaliknya ?

Seluruh peserta pun dibuat terperangah atas pertanyaan tersebut. Manusia pada hakikatnya sadar bahwa alam sangat penting bagi kehidupan meraka, alam telah memberikan dan mencukupi segala kebutuhan kita. Namun saat ini, manusia merupakan salah satu faktor utama rusaknya lingkungan hidup. Hal tersebut tentulah tak terlepas dari kaitan antara masalah ekonomi dan semakin membludaknya jumlah penduduk dunia di Indonesia khususnya.

Perkembangan Penduduk Indonesia 1930-2010.png
Jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya ( http://technoupdate27.blogspot.co.id/2015/02/data-jumlah-penduduk-indonesia-terbaru.html )

Pertambahan penduduk yang semakin banyak akan membuat masyarakat kesulitan mencari lapangan pekerjaan, akibatnya mereka akan mencari jalan pintas. Seperti mengolah dan memperjual belikan hasil hutan secara ilegal, membakar hutan untuk keperluan perusahaan tertentu, dan lain sebagainya.

images (7)
Kebakaran hutan, disebabkan oleh ulah manusia ( http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/10/151026_indonesia_kabutasap )

Masalah lingkungan hidup yang sedang kita hadapi jauh lebih buruk dan kompleks dari yang dapat kita bayangkan. Degradasi lingkungan telah mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan dan sudah pada tingkat mengancam kehidupan kita sendiri dan menempatkan manusia pada resiko yang amat besar dimasa yang akan datang. Upaya pencegahan kerusakan lingkungan hidup di Indonesia sangat penting untuk dilakukan. Mengingat, kerusakan lingkungan hidup di Indonesia sudah masuk dalam kategori berat. Bahkan, Indonesia kehilangan hutan seluas tiga kali lapangan sepak bola setiap menitnya, sungguh ironis.

Lalu apa solusi yang dapat dilakukan ?

Peran pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan kerusakan lingkungan hidup seoptimal mungkin harus seimbang, terkoordinasi, dan tersinkronisasi. Sebagai masyarakat kita harus sadar akan pentingnya lingkungan dan mengerti apa yang akan terjadi jika lingkungan terus menerus dirusak. Masyarakat harus melakukan perencanaan terhadap hidupnya agar lebih tertata dengan mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dari BkkbN, program tersebut sangat penting untuk mengatur kehidupan masyarakat ke depannya dan mengurangi permasalahan-permasalahan yang diakibatkan oleh pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Selain itu, Pemerintah dibantu dengan lembaga pendidikan perlu mengadakan pelatihan keterampilan dasar bagi masyarakat untuk efektivitas upaya penanggulangan kerusakan lingkungan dan membantu individu dan masyarakat untuk mengembangkan keterampilannya agar tidak disalah gunakan lagi. Penegakan hukum juga sekiranya perlu dilakukan pada kasus-kasus pembangunan yang menyalahi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) dan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Semoga kedepannya masalah lingkungan hidup dan kelestarian alam di Indonesia dapat diatasi dan ditanggulangi dengan baik.

http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/

Ditulis oleh Raudhatul Jannah

 

42 tanggapan untuk “Alam Telah Memberi, Mengapa Kita Tega Merusak ?

  1. Iy mbasis, mungkin hanya untuk kepntingn bbrapa oknum saja jd merusak alam, imbasny jd krusakan, byk hewan2 yg khilngn tmpt tgl dan bencana alam yg terjadi. Perlu peraturan dan sanksi yg tegas dr pemerintah bgi oknum yg merusak lingkungan…

    Disukai oleh 1 orang

      1. Semoga ☺️
        kakak sy bisa bertanya lebih lanjut dg kakak? saya hanya ingin tau mengenai penilaian duta peduli rimba aceh☺️

        Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan ke Rita Kumala Batalkan balasan